Selasa, 06 September 2011

KRIMINAL

Pria Depresi Ditemukan Tewas


RAHA  BP

     Masyarakat Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna,senin 5 september 2011 dikejutkan dengan adanya penemuan mayat seorang pria yang tewas dikebun masyarakat.

Kapolres Muna AKBP R Wawan Wirawan SH, melalui Kasat Reskrim polres Muna, AKP Agus Sugiarso Sik mengatakan, La Kamburui 42 tahun,pertama kali ditemukan oleh La Ode Dahlan dan telah terbujur kaku.

"Mayat itu ditemukan didekat rumahnya sendiri, oleh salah satu keluarga korban dalam keadaan tidak bernyawa lagi," ujar Agus Sugiarso Selasa 6 september 2011.
    
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya dilokasi kejadian,lanjut kasat reskrim polres Muna ini,bahwa tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan terhadap jasad korban dan saat ini jasad korban telah diambil keluarganya untuk dikebumikan.
  
Perwira yang dikenal ramah ini menambahkan, bahwa dari hasil visum dokter diketahui, almarhum meninggal akibat depresi yang disebabkan salah satu dari anaknya meninggal dunia,

" Menurut keterangan keluarga korban,bahwa semenjak anaknya meninggal, La Kamburi (almarhum),tidak pernah mau makan bahkan pernah melakukan upaya bunuh diri sebanyak dua kali,namun dapat diselamatkan oleh keluarganya."tutupnya.**Bhayu

PENDIDIKAN

Tak Percaya Dengan Diknas Guru Mengadu Ke DPRD Muna


RAHA  BP

  Guna menuntut hak mereka yang sampai saat ini belum juga dibayarkan oleh pihak Diknas Muna,para tenaga pendidik ini rela turun kejalan dan mengadukan keluhan mereka di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muna selasa 6 september 2011.

Menurut salah satu perwakilan Guru,Baharuddin mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan ini disebabkan karena sampai saat ini dana sertifikasi yang menjadi hak mereka belum juga di bayarkan oleh Diknas Kabupaten Muna,padahal saat pertemuan dengan Diknas yang kala itu diwakili oleh Lukman Hakim yang juga sebagai Kepala Bidang Teknis Diknas Muna,berjanji akan mencairkan dana tersebut sebelum lebaran,tapi ternyata hanya sebahagian kecil saja yang dibayarkan.

Seharusnya lanjut Guru SMU Dua Raha ini,bahwa mestinya pembayaran tunjangan sertifikasi guru dibayarkan pertriwulan sesuai dengan PUMKnya,tapi ternyata pihak Diknas membayarkan persemester. "Sekarang sudah masuk bulan ke sembilan namun tunjangan sertifikasi belum juga dicairkan." ungkapnya.

Selain keterlambatan pembayaran, lanjut guru yang hobi musik ini bahwa,tunjangan sertifikasi yang seharusnya diterima enam bulan, tapi pihak Diknas hanya bisa membayarkan lima bulan.

"Ditahun 2010 kemarin tunjangan sertifikasi kami satu bulan yang belum dibayarkan sampai saat ini,masa skarang harus dipotong lagi?" herannya.

Tunjangan sertifikasi adalah hak kami, lanjut Baharuddin,jadi kami minta DPRD  Muna,agar menfasilitasi keterlambatan pembayaran tunjangan sertifikasi kami.
  
H Uking Djasa,yang juga Ketua DPRD Muna,saat menerima aksi berjanji akan menfasilitasi penyelesaian pembayaran tunjangan sertifikasi guru itu.

"Besok (7 september 2011) kita akan panggil instansi terkait diantarnya,Diknas, BKD, Inspektorat dan asisten III, untuk membicarakan hal ini,"ucapnya.

Akan tetapi Ketua Partai Golkar Muna ini meminta,agar para guru membuat tuntutan mereka secara tertulis.
Tunjangan sertifikasi guru lanjut pria berkacamata ini, merupakan kewajiban Diknas untuk membayarkan.

Semetara itu Ketua Komisi III DPRD Muna,La Ode Tariala mengungkapkan,bahwa di Diknas juga banyak permasalahan yang harus di selesaikan,terkait masalah penyimpangan keuangan dan yang terakhir ia mendapat laporan bahwa untuk mengurus administrasi kenaikan pangkat pegawai lingkup Diknas Muna harus membayar Rp 200.000.

" Masalah ini skalian akan kami usut pada hearing nanti (Rabu 7 September 2011.)"tutupnya.**Bhayu

Dana Pembayaran Bonus Atlit dan Pelatih DiPertanyakan

- Terkait tidak adanya dalam APBD 2011 -
RAHA  BP

Niat tulus Bupati Muna H LM Baharuddin MKes,untuk memenuhi janjinya membayarkan bonus atlit yang behasil menyumbangkan medali untuk kabupaten Muna pada perhelatan Porprov Konsel beberapa waktu lalu yang telah terbayarkan,ternyata menjadi perbincangan hangat di masayarakat kabupaten Muna.Pasalnya dana yang digunakan kurang lebih sebesar 1,1 milyar tidak tercatat dalam APBD kabupaten Muna tahun 2011.


Haji alias,yang juga anggota komisi III DPRD Muna,mempertanyakan sumber dana pembayaran bonus atlit tersebut,sebab yang tercatat dalam APBD 3,5 Milyar, itupun dana untuk kepentingan daerah dalam berpartisipasi untuk mengikuti porprov konsel.

"Sedangkan untuk pembayaran bonus atlit belum dibicarakan."ucapnya.
 
Oleh karena itu,lanjut pria yang di kenal vokal menyuarakan aspirasi rakyat ini,menyatakan,salut kepada Bupati Muna atas kebijakan yang ditempuh Bupati Muna.

"Sebab dana senilai Rp 1,1 M lebih itu, oleh teman-teman di Dewan, dianggap sebagai dana sumbangan pribadi Baharuddin sebagai Bupati Muna, karena eksekutif  menempuh langkah pembayaran tanpa melalui koordinasi ke dewan dan sejatinya DPRD Muna bersyukur bahwa Bupati bisa membayarkan  bonus atlit yang artinya lepas lagi satu tanggungan yang sebelumnya kami perkirakan akan menjadi utang daerah yang baru di APBD berikutnya."urainya.

Sementara itu, anggota komisi III La Ode muri,mengatakan karena keberanian membayar dana sebesar itu, tanpa lobi atau komunikasi dengan dewan maka semua itu dianggap sebagai sumbangan pribadi Bupati Muna,sehingga nantinya pihaknya akan menolak , jika nantinya dana sebesar itu didorong masuk dalam APBD Perubahan sebagai utang daerah kepada pihak ketiga.

“ Jika ada koordinasi sebelumnya,sebenarnya bisa saja di dorong masuk ke APBD Perubahan,namun kenyataannya Bupati mengambil langkah sendiri membayar bonus atlit, dan dewan hanya bisa mengucapkan terima kasih,“ tutup mantan Kadis Kimpraswil Muna ini.(BHAYU)

Senin, 05 September 2011

Malas Berkantor Camat Wadaga Di Minta Mundur

RAHA  BP

Aliansi Peduli Masyarakat Wadaga senin 5 Agustus 2011,melakukan aksi dikantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna,guna menuntut agar Camat mereka diganti karena dinilai telah gagal melaksanakan tugas  serta tanggung jawab yang diberikan oleh pemerintah kepadanya. 

 Kordinator aksi Munawir dalam orasinya mengatakan bahwa, Irhawati (camat wadaga) dinilai malas berkantor dan sudah tak serius menjalankan tugas sebagai kepala pemerintahan di Kecamatan Wadaga sehingga hal ini berakibat kurangnya pelayanan dikantor tersebut bahkan aktifitas dikantor kecamatan tersebut nyaris lumpuh.


Selain itu juga lanjut Nawir,bahwa Warga juga menyoroti prestasi negatif Irhawati,karena sejak memimpin Kecamatan wadaga 2009 lalu banyak pembalakan liar yang membuat hutan nyaris gundul, serta program PNPM Mandiri seperti Ekowisata Hulu tidak berjalan dengan baik, dan  tidak transparannya dalam pengelolaan dana perayaan HUT Proklamasi 17 Agustus 2009 sebesar lebih kurang Rp 17 juta.
  
Yang paling terakhir dalam catatan kami ungkap nawir lagi,dimana Camat Wadaga tidak melakukan pendistribusian penceramah selama puasa baru-baru ini.

“Sangat aneh jika melihat pimpinan semacam ini, karena itu kami minta untuk segera dicopot". Ucapnya.


Setelah kurang lebih 30 menit berorasi,warga akhirnya diterima langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Muna Fatahilla Taate. Legislator patriot ini mengatakan, akan segera melakukan evaluasi kinerja seluruh camat dengan cara melakukan hearing dengan sejumlah instansi terkait.Sementara itu Wakil Ketua Komisi I  La Ode Dirun  malah mengaku apa yang diungkapkan warga hanya sebagian masalah yang terjadi  sejak adanya mutasi yang dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Muna.
 
 "Yang jelas kita akan panggil semua instansi, termasuk Asisten I Pemda Muna yang banyak mengetahui soal pemerintahan di Muna," tandas politisi Partai Golkar ini.(Bhayu)

Komputer Mewah Milik Humas Pemkab Muna Di Gasak Maling

RAHA   BP

Kantor Pusat Pemerintahan kabupaten Muna yang bertempat di bukit sidodadi,yang di jaga ketat oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja (POL PP) satu kali dua puluh empat jam,rupanya tak menjamin kantor tersebut benar-benar aman.Hal ini bisa dibuktikan dengan hilangnya sebuah komputer mewah senilai Rp 36 Juta pada hari Jum'at malam 26 Agustus 2011 milik Humas Pemkab Muna.Ironisnya  ruangan tersebut hanya berjarak kurang lebih 20 meter dari ruangan  Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemkab Muna.

Menurut  La Ode Arman Latif, salah seorang staf Humas Pemkab  Muna mengatakan,bahwa pihaknya baru menyadari hilangnya komputer tersebut  Jumat malam  26 Agustus 2011.
“Malam itu, (jumat malam ) saya lihat komputernya sudah tidak ada dan awalnya saya kira memang sengaja dipindahkan, namun setelah saya telusuri ternyata telah raib". ungkapnya.

 Arman mencurigai dalam melakukan  aksinya,pelaku masuk dengan membobol kaca  jendela kantor. Pernyataan ini juga diamini oleh Kasubag Protokoler Pemkab Muna, Hayril Samandi. Menurut Hayril, pelaku pasti orang yang mengetahui situasi dan mengerti tentang komputer, karena komputer yang digasak adalah komputer yang termasuk kategori komputer mewah.
  
Kejadian ini cukup mengagetkan pasalnya, kantor sekretariat Pemkab dijaga  oleh satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) secara bergilir satu kali  Dua Puluh Empat jam.
  
Menurut La Kusa Kabag Humas Pemkab Muna saat di temui mengatakan bahwa,  kejadian tersebut telah dilaporkan secara internal ke pihak Polisi Pamong Praja (POL PP) Pemkab Muna untuk di tindak lanjuti,namun jika pihak Pol PP tak mampu menyelesaikan,baru kami akan melapor kepihak yang berwajib dalam hal ini kepolisian untuk di usut sampai tuntas.( bhayu )

Pemkab Muna Gelar Festival Budaya dan Promosi Obyek Wisata

Raha  BP

     Pemkab  Muna melalui Dinas Pariwisata dalam waktu dekat ini dipastikan akan menggelar festival budaya dan obyek wisata  yang bertujuan untuk melestarikan serta mempromosikan budaya Kabupaten Muna  baik ditingkat nasional maupun internasional,dengan ikon " Napabale Of  The Green September " pada tanggal 9 September 2011 mendatang dan bertempat di Napabale Kecamatan Lohia Kabupaten Muna.

    Menurut Sekretaris Panitia Drs.Tarmon,bahwa pelaksanaan kegiatan ini atas dukungan pemkab muna serta pihak sponsor yang peduli dengan Budaya serta pengembangan obyek wisata yang ada dikabupaten Muna. "Alhamdulillah kami dari pihak panitia berterimakasih kepada Pemkab Muna serta para sponsor yang dengan ikhlas membantu demi suksesnya acara ini" ucapnya.

   Sementara mengenai persiapan pelaksanaan,lanjut pria berkumis ini bahwa,sampai dengan saat ini semua persiapan telah rampung 80% tinggal penataan panggung dan kebersihan di areal lokasi festival. "Untuk pembuatan panggung serta pembersihan areal lokasi Alhamdulliah masyarakat Kecamatan Lohia yang di komandoi oleh Pak Camat serta Kepala Desa secara sukarela akan membantu demi suksesnya pelaksanaan kegiatan ini"ujarnya.
  
   Kegiatan yang akan di helat tanggal 9 september 2011 ini,lanjut Tarmon yang tidak lain adalah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muna,menurutnya sangat tepat mengingat bahwa pada tanggal tersebut sangat bersentuhan langsung dengan filosofi yang ada di masyarakat kabupaten Muna,dimana ditempat tesebut terdapat 99 mata air.

   " jadi kegiatan ini sangat tepat dilaksanakan tanggal 9 bulan 9 tahun 2011,karena ada filosofi bahwa di daerah sini terdapat 99 mata air".ujarnya.

     Kegiatan yang akan dihadiri oleh perwakilan dari UNESCO ini dipastikan bakal meriah mengingat akan hadir juga Ketua PARFI Anwar Fuadi serta Artis Reisita.Dan untuk melengkapi kegiatan tersebut pihak panitia akan menggelar berbagai macam perlombaan tradisional diantaranya,Kantola,Gambus dan olahraga lomba renang tradisional serta lomba perahu tradisional yang di selingi oleh kegiatan hiburan lainnya.(Bhayu)

Rabu, 24 Agustus 2011

Tanah Gedung Baru DPRD Muna Bermaslah



RAHA   BP,

     Komisi I DPRD Muna yang membidangi tata pemerintahan dan pembangunan,pada hari Kamis 25 Agustus 2011,akan memanggil pemkab Muna bersama Badan Pertanahan Negara (BPN) Kab Muna, terkait persoalan sertifikat tanah atas pengalihan hutan lindung menjadi konstidensi didesa Sidodadi yang  saat ini telah dibangun Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muna.  Pasalnya  Kantor DPRD Muna yang baru ditempati, diklaim berdiri diatas tanah masyarakat dan sampai saat ini  belum diganti rugi oleh Pemerintah. Namun sisi lain, Pemda Muna menganggap bahwa tanah itu milik negara karena masuk didalam kawasan hutan lindung manggrove.

    Fattahillah Taate, Ketua Komisi I mengatakan, kawasan hutan manggrove yang kini diklaim sebagai tanah masyarakat sebanyak 525 kapling dan dari 525 kampling itu, 300 telah terbit sertifikatnya. Namun BPN Muna belum menyerahkan kepada pemilik tanah, karena tanah tersebut masih bermasalah,Padahal warga yangmengklaim pemilik tanah, telah membayar biaya pengurusan sertifikat ke BPN.

   Tanah yang  tepat berhadapan langsung dengan kantor Bupati Muna itu, lanjut Fatahillah yang juga  Legislator Patriot itu mengatakan, awalnya semua itu adalah kawasan hutan Manggrove, dan oleh kebijakan Bupati Muna saat itu dijabat oleh Djamaluddin Beddu, tanah tersebut dibagikan kepada masyarakat yang tidak memiliki lahan (kontigensi). Namun kenyataanya dalam pembagiannya, bukan saja masyarakat yang tidak memiliki tanah yang diberikan, tapi pejabat saat  kepemimpinan Djamaluddin Beddu juga mendapatkan tanah tersebut dan masalahnya saat ini, terjadi saling klaim lahan di atas tanah
ini. "Termasuk lahan berdirinya kantor DPRD, juga diklaim oleh masyarakat,"urainya.

      Sebelumnya lanjut pria yang suka humor ini mengatakan, bahwa  dalam hearing yang lalu, dihasilkan BPN bersama  dengan Pemkab Muna  akan meninjau lapangan, tapi sepertinya tidak perlu repot-repot lagi untuk itu,karena gedung dewan dibangun diatas tanah yangsebelumnya adalah kawasan hutan lindung, ucapnya.
    
    Disisi lainLegislator Patriot ini juga ingin mengetahui dasar penerbitan SK Bupati Muna terkait pengalihan hutan lindung mangrove menjadi kapling masyarakat  serta keputusan apa yang akan  ditempuh oleh Pemkab Muna,mengingat hanya dengan membayar uang sebesar  Rp 300 ribu,masyarakat sudah bias memiliki sertifikat kepemilikan tanah yang jelas-jelas milik pemerintah.tutupnya. (bhayu )